TUTORIAL MEMBUAT TEH YANG BENAR DAN SEHAT
I'm 19 y'o. a student of State University of Padang Of Nonformal Education. Always fight to stay in the right away; in da'wah to re-establish the Al-Khilafah Islamiyyah. Always support the struggle to re-establish Al-Khilafah Islamiyyah. May Allah Grand us in right away; Islam Kaffah. #YukNgaji
Selasa, 19 April 2016
Minggu, 17 April 2016
RESUME
MATERI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
TENTANG
KONSEP
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TELEVISI
OLEH
:
AULIA
RAHMAYANTI
14005037/2014
JURUSAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2016
KONSEP MEDIA
PEMBELAJARAN TELEVISI
A. Konsep
Media Pembelajaran
Istilah
media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
"medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna
umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi.
Sedangkan
pembelajaran merupakan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Berikut
definisi media pembelajaran menurut para ahli :
1. Menurut
Heinich, Molenida, dan Russel (1993) berpendapat bahwa “teknologi atau media
pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam
tugas praktis belajar mengajar.
2. Menurut
Arif S. Sadirman (1984) berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti Filn, buku,
dan kaset.
3. Menurut
Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar”.
Dari
pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka menyampaikan pesan-pesan atau materi
pembelajaran disamping untuk merangsang pemikiran, perasaan dan perhatian
peserta didik untuk memiliki kemuan atau
dorongan untuk belajar.
Jenis
media pembelajaran menurut Herry (2007:6.31) menyatakan:“Ada tiga jenis media
pembelajaran yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
oleh guru di sekolah, yaitu:
- Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (nonprojekted visual).
- Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.
- Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media audio visual atau media pandang dengar”.
Media
pembelajaran memiliki fungsi tertentu, diantaranya Fungsi media pembelajaran yaitu Menurut
Hamalik (2008), Fungsi media pembelajaran yaitu:
- Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
- Penggunaan media merupakan bagian internal dalam system pembelajaran.
- Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
- Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh Guru dalam kelas.
- Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.
B.
Pengertian
dan Fungsi Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya
jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh
atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio.
Menurut Effendy (2002 : 21) yang dimaksud dengan
televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi
dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah,
komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menmbulkan
keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.
Televisi sebagai sarana
penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada
para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa
pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa
elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh
sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Fungsi televisi secara
umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi
televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Media
informasi dan penerangan.
Informasi
saat ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Maka sudahlah wajar jika televise
merupakan salah satu sarana atau media penyedia informasi yag akan menginfokan
berbagai hal atau kejadian yang sedang terjadi kepada khalayak ramai.
2.
Media
pendidikan dan hiburan.
Bukan
saja karena informasi dan berita-beritanya yang kaya dengan pengetahuan, tapi
juga ulasan-ulasannya, tajuk rencananya, kolom dan artikel-artikelnya dapat
meningkatkan daya nalar dan pekerti masyarakat. Secara khusus bahkan beberapa
media memang dimanfaatkan untuk sarana pendidikan. Dalam dunia komunikasi
dikenal istilah instructional television, dan instruction radio. Itu
menunjukkan media massa bersangkutan digunakan khusus unutk keperluan
pendidikan. Disamping fungsinya sebagai media pendidikan, televise juga
berfungsi sebagai media hiburan karena dapat menampilkan berbagia macam hiburan
seperti pertunjukan film, musik, dan berbagai pertunjukan yang menghibur
lainnya.
3.
Media
untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
Media dalam hal ini televisi
memiliki peran vital sebagai penyedia informasi. Baik informasi yang berkaitan
dengan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya. Media jugalah yang memegang erat kemana arah
pandangan masyarakat tentang sesuatu. Sehingga bias dikatakan maju atau
tertinggalnya suatu bangsa salah satunya bisa disebabkan oleh media.
4.
Media
pertahanan dan keamanan.
C. Karakteristik Media Televisi
Media televisi memiliki berbagai karakteristik
yang membedakannya dengan media massa lainnya yaitu audiovisual, berpikir dalam
gambar, dan pengoperasian yang lebih kompleks. Karakteristik media televisi
juga dapat dilihat dari televisi sebagai media komunikasi, televisi sebagai
media elektronik, dan televisi sebagai media audiovisual (Elvinaro dan Lukiati
Komala, 2007:128, komunikasi massa suatu pengantar).
Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat
kabar dan majalah, hanya satu alat
indra yang mendapat stimulus.
Berikut beberapa karakteristik televisi:
1.
Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus
dapat dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar
kata- kata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang
bergerak.
2.
Berfikir
dalam gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi
adalah pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam
gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah acara merangkai
agar gambar memiliki makna. Tahap kedua adalah penggambaran, yaitu merangkai
gambar sedemikian rupa sehingga mempunyai kontinuitas dan mengandung makna
tertentu.
D.
Konsep
TV Pendidikan
Mengenai
televisi dan pendidikan, pada saat ini masyarakat masih banyak yang berpendapat
bahwa televisi adalah tergolong dari suatu benda yang mewah dan banyak
mudorotnya atau banyak keburukannya dibandingkan manfaatnya bagi. Hal ini
taklain karena pada zaman moderen ini banyak sekali tayangan-tayangan yang tak
semestinya ditayangkan, seperti adanya film yang menayangkan tragedi KDRT atau
aksi-aksi pemukulan dan terlebih-lebih pemerkosaan. Hal ini sangan tidak baik
jika ditonton oleh anak yang masih dalam masa pertumbuhan, karena
dapatmempengaruhi keadaan psikisnya.
Pendapat yang demikian tergolong pendapat yang skeptis. Akan tetapi kemudian muncul pandangan yang
berpendapat agar televisi digunakan dalam pengajaran dalam kelas. Maka pendapat
ini pun memerlukan penelitian dan pembuktian yang falit tentang penggunaan
televisi di sekolah.
Televisi pendidikan adalah penggunaan
program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa
melihat siapa yang menyiarkan. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur
tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, memiliki ciri-ciri
tersendiri, antara lain yaitu :
- Dituntun oleh instruktur-seorang guru atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman siswa.
- Sistematis-siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
- Teratur dan berurutan-siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, dan
- Terpadu- siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Pembelajaran adalah
setiap perubahan perilaku yang relatif permanen,
terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai mata
pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang
mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.
Keunggulan televisi dalam pembelajaran
antara lain:
a. Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan
audio-visual termasuk gambar diam, film, objek, spesimen, drama.
b. Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang
baik bagi siswa.
c. Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan ke
kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui
penyiaran langsung atau rekaman.
d. Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk
melihat dan mendengar diri sendiri.
e. Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat
dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
f. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat
sulit diperoleh pada dunia nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain.
g. Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya
dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika
diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu, televisi
merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi
yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
h. Televisi dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau
membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan
yang akan dicapai.
i.
Televisi
merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena
mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
j.
Televisi
sifatnya langsung dan nyata. Dengan televisi siswa tahu kejadian-kejadian
mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang besar/terkenal dalam
bidangnya, melihat dan mendengarkan mereka berbicara.
k. Hampir setiap mata pelajaran bisa di televisikan.
l.
Televisi
dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Kelemahan televisi dalam pembelajaran
antara lain:
a.
Televisi
hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
b.
Televisi
pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesa-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
c.
Guru
tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
d.
Layar
pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua
siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
e.
Kekhawatiran
muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa
jadi bersikap pasif selama penayangan.
f.
Jika
akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering
kali sulit disesuaikan.
g.
Program
di luar kontrol guru, dan
h.
Besarnya
gambar dilayar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah siswa yang
dapat memanfaatkan terbatas.
E.
Media
Video Pembelajaran
Video berasal dari bahasa Latin,
video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat
melihat (K.Prent, 1969: 926). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 1119)
mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat
televisi, 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi.
Senada dengan itu, Peter Salim dalam The Contemporary English-Indonesian
Dictionary (1996: 2230) memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan
dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut,
Smaldino (2008: 374) mengartikannya “the storage of visuals and their display
on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya
pada layar televisi).
Peran
media vidio sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat memberikan
informasi yang lebih canggil dan cepat. Vidio selain memebrikan informasi dan
hiburan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Tujuannya adalah agar
proses pembelajaran akan lebih cepat ditangkap dan dipahami oleh peserta didik.
Selain itu juga para pengajar atau guru akan lebih mudah menyampaikan materi
melalui media vidio. Tentunya hal tersebut harus didukung oleh ilmu pengetauan
dan pengusaan teknologi terhadap materi yang diajarkan.
F. Pembuatan Garis Besar Isi
Secara garis besar format penulisan shooting script
terdiri dari 2 kolom yaitu kolom sebelah kiri (visual) dan kanan (sound). Kolom
sebelah kiri dimaksudkan untuk menuangkan ide yang berupa visual/gambar seperti
sumber visual, pemain, sudut pengambilan kamera, lokasi, property, sedangkan
kolom sebelah kanan untuk menuangkan ide yang berupa suara seperti musik, efek
suara dan narasi baik uraian maupun dialog.
1.Story board
Story board yaitu
deretan gambar atau sketsa dari shooting script untuk melukiskan adegan-adegan
utama dari suatu ceritera film/ program video yang akan diproduksi. Gambar atau
sketsa tersebut biasanya dibuat pada kartu ukuran 8 x 12 cm dan ditempel pada
planning board. Tujuan pembuatan story board diantaranya untuk melihat apakah
kontinuitas alur ceritera sudah baik, kesesuaian dengan alur ceritera,
ketepatan moment pengambilan gambar.
2.
Script breakdown
Script breakdown merupakan bagian dari shooting script
dimana setiap adegan dikelompokkan berdasarkan lokasi, kostum, pemain/aktor,
properti, dan peralatan shooting yang diperlukan.
3.
Shooting
schedule atau jadwal shooting berisi pengaturan waktu shooting/pengambilan
gambar dari masing-masing adegan.
G.
Penulisan
Naskah Media TV/Video
1. Mengidentifikasi
kebutuhan
2. Merumuskan
tujuan
3. Memilih
format penyajian
4. Menulis
treatments (garis besar cerita)
5. Menentukan
format naskah
6. Menulis
naskah
H.
Media TV/Video Sebagai Sarana Pendidikan Luar
Sekolah
Seperti
yang sama-sama diketahui, TV/Video merupakan sarana audiovisual yang membuat
mata dan telinga sama-sama ikut aktif ketika ditampilkan. Ini dapat merangsang
seseorang dapat mengingat apa yang menarik menurutnya. Media TV/Video dapat
dimanfaatkan bagi warga belajar termasuk warga belajar program pendidikan luar
sekolah. Apalagi TV/video yang menampilkan sarana audiovisual yang membuat anak-anak
bahkan orang dewasa sekalipun tertarik untuk menikmati siarannya, hal ini
karena baik televise maupun video mampu menyajikan bahan yang dinamis hingga
mudah dicerna oleh warga belajar PLS dan tentunya ini dapat dijadikan salah
satu media penyampai pesan atau pembelajaran dari kegiatan belajar pls.
Sumber
Referensi :
http://blog.unm.ac.id/azastudio/2012/02/22/langkah-langkah-penulisan-naskah-video-pembelajaran/
. Diakses 17 April 2016
http://kalimathus.blogspot.co.id/.
Diakses 17 April.2016.
http://lkslore.blogspot.co.id/2013/01/fungsi-televisi-cipto-junaedy.html
. Diakses 17 April 2016
http://www.definisi-pengertian.com/2015/10/definisi-pengertian-media-pembelajaran-ahli.html
. Diakses 17 April 2016
http://utakatikituk.blogspot.co.id/2013/05/media-pembelajaran-televisi_7.html.
Diakses 17 April 2016
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-televisi-fungsi-sebagai.html.
Diakses 17 April 2016
http://dillaide.blogspot.co.id/2015/06/pembelajaran-melalui-media-televisi.html.
Diakses 17 April 201
https://5enibudaya.wordpress.com/2013/06/19/video-sebagai-media-pembelajaran/.
Diakses 17 April 201
Langganan:
Postingan (Atom)