Minggu, 17 April 2016



RESUME MATERI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
TENTANG
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TELEVISI


 






OLEH :
AULIA RAHMAYANTI
14005037/2014


JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016


KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI
A.  Konsep Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Sedangkan pembelajaran merupakan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Berikut definisi media pembelajaran menurut para ahli :
1.      Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) berpendapat bahwa “teknologi atau media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis belajar mengajar.
2.      Menurut Arif S. Sadirman (1984) berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti Filn, buku, dan kaset.
3.      Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran disamping untuk merangsang pemikiran, perasaan dan perhatian peserta didik  untuk memiliki kemuan atau dorongan untuk belajar.
Jenis media pembelajaran menurut Herry (2007:6.31) menyatakan:“Ada tiga jenis media pembelajaran yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru di sekolah, yaitu:
  1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (nonprojekted visual).
  2. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.
  3. Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media audio visual atau media pandang dengar”.
Media pembelajaran memiliki fungsi tertentu, diantaranya Fungsi media pembelajaran yaitu Menurut Hamalik (2008), Fungsi media pembelajaran yaitu:
  • Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
  • Penggunaan media merupakan bagian internal dalam system pembelajaran.
  • Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
  • Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh Guru dalam kelas.
  • Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.
B.   Pengertian dan Fungsi Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio.
Menurut Effendy (2002 : 21) yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menmbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.
Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Fungsi televisi secara umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Media informasi dan penerangan.
Informasi saat ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Maka sudahlah wajar jika televise merupakan salah satu sarana atau media penyedia informasi yag akan menginfokan berbagai hal atau kejadian yang sedang terjadi kepada khalayak ramai.
2.      Media pendidikan dan hiburan.
Bukan saja karena informasi dan berita-beritanya yang kaya dengan pengetahuan, tapi juga ulasan-ulasannya, tajuk rencananya, kolom dan artikel-artikelnya dapat meningkatkan daya nalar dan pekerti masyarakat. Secara khusus bahkan beberapa media memang dimanfaatkan untuk sarana pendidikan. Dalam dunia komunikasi dikenal istilah instructional television, dan instruction radio. Itu menunjukkan media massa bersangkutan digunakan khusus unutk keperluan pendidikan. Disamping fungsinya sebagai media pendidikan, televise juga berfungsi sebagai media hiburan karena dapat menampilkan berbagia macam hiburan seperti pertunjukan film, musik, dan berbagai pertunjukan yang menghibur lainnya.
3.      Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
Media dalam hal ini televisi memiliki peran vital sebagai penyedia informasi. Baik informasi yang berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. Media jugalah yang memegang erat kemana arah pandangan masyarakat tentang sesuatu. Sehingga bias dikatakan maju atau tertinggalnya suatu bangsa salah satunya bisa disebabkan oleh media.
4.      Media pertahanan dan keamanan.

C.   Karakteristik Media Televisi

Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan media massa lainnya yaitu audiovisual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian yang lebih kompleks. Karakteristik media televisi juga dapat dilihat dari televisi sebagai media komunikasi, televisi sebagai media elektronik, dan televisi sebagai media audiovisual (Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007:128, komunikasi massa suatu pengantar).
Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah,   hanya  satu  alat   indra   yang   mendapat   stimulus.   Berikut   beberapa karakteristik televisi:
1.      Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata- kata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak.
2.      Berfikir dalam gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah acara merangkai agar gambar memiliki makna. Tahap kedua adalah penggambaran, yaitu merangkai gambar sedemikian rupa sehingga mempunyai kontinuitas dan mengandung makna tertentu.

D.   Konsep TV Pendidikan

Mengenai televisi dan pendidikan, pada saat ini masyarakat masih banyak yang berpendapat bahwa televisi adalah tergolong dari suatu benda yang mewah dan banyak mudorotnya atau banyak keburukannya dibandingkan manfaatnya bagi. Hal ini taklain karena pada zaman moderen ini banyak sekali tayangan-tayangan yang tak semestinya ditayangkan, seperti adanya film yang menayangkan tragedi KDRT atau aksi-aksi pemukulan dan terlebih-lebih pemerkosaan. Hal ini sangan tidak baik jika ditonton oleh anak yang masih dalam masa pertumbuhan, karena dapatmempengaruhi keadaan psikisnya.  Pendapat yang demikian tergolong pendapat yang skeptis. Akan tetapi kemudian muncul pandangan yang berpendapat agar televisi digunakan dalam pengajaran dalam kelas. Maka pendapat ini pun memerlukan penelitian dan pembuktian yang falit tentang penggunaan televisi di sekolah.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu :
  1. Dituntun oleh instruktur-seorang guru atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman siswa.
  2. Sistematis-siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
  3. Teratur dan berurutan-siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, dan
  4. Terpadu- siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.

Keunggulan televisi dalam pembelajaran antara lain:

a.       Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film, objek, spesimen, drama.
b.      Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
c.       Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
d.      Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
e.       Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
f.       Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain.
g.      Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu, televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
h.      Televisi dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
i.        Televisi merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
j.        Televisi sifatnya langsung dan nyata. Dengan televisi siswa tahu kejadian-kejadian mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan mendengarkan mereka berbicara.
k.      Hampir setiap mata pelajaran bisa di televisikan.
l.        Televisi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.


Kelemahan televisi dalam pembelajaran antara lain:

a.       Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

b.      Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesa-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.

c.       Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.

d.      Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
e.       Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
f.       Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit disesuaikan.
g.      Program di luar kontrol guru, dan
h.      Besarnya gambar dilayar relatif kecil dibanding dengan film, sehingga jumlah siswa yang dapat memanfaatkan terbatas.

E.   Media Video Pembelajaran
 Video berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat melihat (K.Prent, 1969: 926). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 1119) mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi, 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Senada dengan itu, Peter Salim dalam The Contemporary English-Indonesian Dictionary (1996: 2230) memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut, Smaldino (2008: 374) mengartikannya “the storage of visuals and their display on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi).
Peran media vidio sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat memberikan informasi yang lebih canggil dan cepat. Vidio selain memebrikan informasi dan hiburan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran akan lebih cepat ditangkap dan dipahami oleh peserta didik. Selain itu juga para pengajar atau guru akan lebih mudah menyampaikan materi melalui media vidio. Tentunya hal tersebut harus didukung oleh ilmu pengetauan dan pengusaan teknologi terhadap materi yang diajarkan.
F.   Pembuatan Garis Besar Isi
Secara garis besar format penulisan shooting script terdiri dari 2 kolom yaitu kolom sebelah kiri (visual) dan kanan (sound). Kolom sebelah kiri dimaksudkan untuk menuangkan ide yang berupa visual/gambar seperti sumber visual, pemain, sudut pengambilan kamera, lokasi, property, sedangkan kolom sebelah kanan untuk menuangkan ide yang berupa suara seperti musik, efek suara dan narasi baik uraian maupun dialog.
1.Story board
 Story board yaitu deretan gambar atau sketsa dari shooting script untuk melukiskan adegan-adegan utama dari suatu ceritera film/ program video yang akan diproduksi. Gambar atau sketsa tersebut biasanya dibuat pada kartu ukuran 8 x 12 cm dan ditempel pada planning board. Tujuan pembuatan story board diantaranya untuk melihat apakah kontinuitas alur ceritera sudah baik, kesesuaian dengan alur ceritera, ketepatan moment pengambilan gambar.
2.      Script breakdown
Script breakdown merupakan bagian dari shooting script dimana setiap adegan dikelompokkan berdasarkan lokasi, kostum, pemain/aktor, properti, dan peralatan shooting yang diperlukan.
3.      Shooting schedule atau jadwal shooting berisi pengaturan waktu shooting/pengambilan gambar dari masing-masing adegan.

G.   Penulisan Naskah Media TV/Video

1.      Mengidentifikasi kebutuhan
2.      Merumuskan tujuan
3.      Memilih format penyajian
4.      Menulis treatments (garis besar cerita)
5.      Menentukan format naskah
6.   Menulis naskah

H.   Media TV/Video Sebagai Sarana Pendidikan Luar Sekolah
Seperti yang sama-sama diketahui, TV/Video merupakan sarana audiovisual yang membuat mata dan telinga sama-sama ikut aktif ketika ditampilkan. Ini dapat merangsang seseorang dapat mengingat apa yang menarik menurutnya. Media TV/Video dapat dimanfaatkan bagi warga belajar termasuk warga belajar program pendidikan luar sekolah. Apalagi TV/video yang menampilkan sarana audiovisual yang membuat anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun tertarik untuk menikmati siarannya, hal ini karena baik televise maupun video mampu menyajikan bahan yang dinamis hingga mudah dicerna oleh warga belajar PLS dan tentunya ini dapat dijadikan salah satu media penyampai pesan atau pembelajaran dari kegiatan belajar pls.

Sumber Referensi :

http://blog.unm.ac.id/azastudio/2012/02/22/langkah-langkah-penulisan-naskah-video-pembelajaran/ . Diakses 17 April 2016
http://kalimathus.blogspot.co.id/. Diakses 17 April.2016.
http://utakatikituk.blogspot.co.id/2013/05/media-pembelajaran-televisi_7.html.  Diakses 17 April 2016
http://dillaide.blogspot.co.id/2015/06/pembelajaran-melalui-media-televisi.html. Diakses 17 April 201